Oleh: Pt. Bestari Sembiring
Perpulungen Mbalmbal Petarum adalah salah satu dari 3 perpulungen di bawah Runggun Perbulan, Klasis GBKP Lau Baleng. Sewaktu kami selaku Tim PI Klasis Jakarta – Palembang mengunjungi kesana, keadaannya sangatlah memprihatinkan. Persekutuan jemaat tidak menggembirakan walaupun struktur organisasi sudah ada dan baik bahkan gedung gereja relatif cukup baik, tetapi tiga tugas gereja belum berjalan sebagaimana diharapkan.
Situasi Perpulungen Mbalmbal Petarum antara lain:
1. Kebaktian Minggu tidak berjalan baik, hanya dihadiri beberapa orang jemaat. Perpulungen sering ditiadakan akibat yang hadir hanya pertua;
2. PJJ, PA, Moria, Mamre dan Permata tidak berjalan. Bahkan organisasi Permata belum ada;
3. KA/KR sudah beberapa bulan tidak dilak- sanakan, akibat gurunya pindah ke kota, dan tidak ada usaha Pertua Diaken untuk mengambil alih pelaksanaannya.
Selain ber-PI dan Pembinaan Jemaat, dilakukan pula pengobatan massal untuk semua Pos-pos PI se-Klasis. Pada pagi hari, kami berangkat ke desa-desa melakukan pengobatan massal hingga sore hari, bahkan kadang-kadang dilakukan hingga malam hari.
Pada malam hari, kami melakukan pembinaan jemaat karena selama ini tidak pernah dilakukan oleh Pertua-Diaken setempat. Kami mulai mengaktifkan PJJ setiap minggu. PJJ rata-rata dimulai pukul 21.00 hingga 23.30 malam. Di samping itu, Nora mengaktifkan PA Moria dengan membahas Firman Tuhan serta juga melatih Koor wajib Moria serta Pasu-pasu dankematian. Terlihat antusias perpulungen dan semangat yang luar biasa.
Sering setelah PJJ dan Perkunjungan, sesampai di rumah telah menunggu jemaat dan perpulungen lain untuk dilayani pengobatan yakni dari Paya Mbelang dan Perbulan. Mereka datang mencarter kendaraan sehingga kami tidak sampai hati untuk tidak melayaninya bahkan hingga sampai pagi hari.
Kadang-kadang dari Pos PI tempat pengobatan massal, kami tidak dapat segera pulang karena ada tim lain yang minta bantuan untuk berdoa bersama dalam pengobatan dan pelepasan saudara yang dikuasai kuasa gelap yang berlangsung hingga jauh malam. Pulang ke rumah di tengah malam yang gelap melalui hutan dan tempat sepi berdua dengan Nora, kadang-kadang menciutkan hati. Apalagi dari cerita setempat bahwa di daerah tersebut banyak mayat yang tak dikenal ditemukan sebagai korban GAM.
Memang pelayanan ini sangat menguras tenaga, tetapi Tuhan mempersiapkan segala keperluan dan melindungi kita yang berserah kepada-Nya, hingga iblispun tidak berkenaan mengganggu kami. Tidak sekalipun kami mendapat halangan maupun jatuh sakit selama melakukan tugas disana.
Selama kami disana, setiap Minggu kami memimpin kebaktian dan Nora memimpin KA/KR. Kebaktian KA/KR telah mendapat sambutan luar biasa mencapai 80 orang. Sangat terenyuh hati kami melihat perkembangan tersebut. Sebagai hasil perkunjungan dan kebaktian yang kami pimpin tiap minggu telah terjadi perubahan yang mencolok dari tingkat kehadiran jemaat hingga mencapai 60 orang. Sungguh Roh Kudus kami
rasakan berkerja bagi kami.
Puji Tuhan, pada tahun 2003, kehadiran jemaat GBKP, baik KA/KR, PJJ, dan Moria berkembang pesat. Kita percaya semua itu terjadi semata-mata hanya oleh dorongan Kuasa Roh Kudus. Pesan kami agar Perta/Diaken disana menggiatkan kegiatan Permata dan Mamre yang belum sempat kami lakukan. Terpujilah Tuhan untuk selama-lamanya. Amin.
Perpulungen Mbalmbal Petarum adalah salah satu dari 3 perpulungen di bawah Runggun Perbulan, Klasis GBKP Lau Baleng. Sewaktu kami selaku Tim PI Klasis Jakarta – Palembang mengunjungi kesana, keadaannya sangatlah memprihatinkan. Persekutuan jemaat tidak menggembirakan walaupun struktur organisasi sudah ada dan baik bahkan gedung gereja relatif cukup baik, tetapi tiga tugas gereja belum berjalan sebagaimana diharapkan.
Situasi Perpulungen Mbalmbal Petarum antara lain:
1. Kebaktian Minggu tidak berjalan baik, hanya dihadiri beberapa orang jemaat. Perpulungen sering ditiadakan akibat yang hadir hanya pertua;
2. PJJ, PA, Moria, Mamre dan Permata tidak berjalan. Bahkan organisasi Permata belum ada;
3. KA/KR sudah beberapa bulan tidak dilak- sanakan, akibat gurunya pindah ke kota, dan tidak ada usaha Pertua Diaken untuk mengambil alih pelaksanaannya.
Selain ber-PI dan Pembinaan Jemaat, dilakukan pula pengobatan massal untuk semua Pos-pos PI se-Klasis. Pada pagi hari, kami berangkat ke desa-desa melakukan pengobatan massal hingga sore hari, bahkan kadang-kadang dilakukan hingga malam hari.
Pada malam hari, kami melakukan pembinaan jemaat karena selama ini tidak pernah dilakukan oleh Pertua-Diaken setempat. Kami mulai mengaktifkan PJJ setiap minggu. PJJ rata-rata dimulai pukul 21.00 hingga 23.30 malam. Di samping itu, Nora mengaktifkan PA Moria dengan membahas Firman Tuhan serta juga melatih Koor wajib Moria serta Pasu-pasu dankematian. Terlihat antusias perpulungen dan semangat yang luar biasa.
Sering setelah PJJ dan Perkunjungan, sesampai di rumah telah menunggu jemaat dan perpulungen lain untuk dilayani pengobatan yakni dari Paya Mbelang dan Perbulan. Mereka datang mencarter kendaraan sehingga kami tidak sampai hati untuk tidak melayaninya bahkan hingga sampai pagi hari.
Kadang-kadang dari Pos PI tempat pengobatan massal, kami tidak dapat segera pulang karena ada tim lain yang minta bantuan untuk berdoa bersama dalam pengobatan dan pelepasan saudara yang dikuasai kuasa gelap yang berlangsung hingga jauh malam. Pulang ke rumah di tengah malam yang gelap melalui hutan dan tempat sepi berdua dengan Nora, kadang-kadang menciutkan hati. Apalagi dari cerita setempat bahwa di daerah tersebut banyak mayat yang tak dikenal ditemukan sebagai korban GAM.
Memang pelayanan ini sangat menguras tenaga, tetapi Tuhan mempersiapkan segala keperluan dan melindungi kita yang berserah kepada-Nya, hingga iblispun tidak berkenaan mengganggu kami. Tidak sekalipun kami mendapat halangan maupun jatuh sakit selama melakukan tugas disana.
Selama kami disana, setiap Minggu kami memimpin kebaktian dan Nora memimpin KA/KR. Kebaktian KA/KR telah mendapat sambutan luar biasa mencapai 80 orang. Sangat terenyuh hati kami melihat perkembangan tersebut. Sebagai hasil perkunjungan dan kebaktian yang kami pimpin tiap minggu telah terjadi perubahan yang mencolok dari tingkat kehadiran jemaat hingga mencapai 60 orang. Sungguh Roh Kudus kami
rasakan berkerja bagi kami.
Puji Tuhan, pada tahun 2003, kehadiran jemaat GBKP, baik KA/KR, PJJ, dan Moria berkembang pesat. Kita percaya semua itu terjadi semata-mata hanya oleh dorongan Kuasa Roh Kudus. Pesan kami agar Perta/Diaken disana menggiatkan kegiatan Permata dan Mamre yang belum sempat kami lakukan. Terpujilah Tuhan untuk selama-lamanya. Amin.