SELAMAT DATANG DI "BULETIN ERGUNA



Minggu, 05 Oktober 2008

PELAYANAN PERKUNJUNGAN GEREJAWI

Oleh: N. Y. Rumpaka

Beberapa Prinsip Dasar:
1. Perkunjungan Gerejawi [PG] harus dibedakan dengan kunjungan kepada teman/kenalan. PG bukan sekadar mampir;
2. Perkunjungan juga bukan suatu cara untuk menambah jumlah anggota. Beberapa gereja/ persekutuan banyak memanfaatkan cara ini untuk mengambil keuntungan pribadi;
3. PG merupakan wujud penghayatan persekutuan antar-jemaat seperti persekutuan antara Tuhan dengan umat manusia. Artinya dengan kuatnya nilai persekutuan maka PG dengan sendirinya akan berjalan.
PG Memliliki Beberapa Tujuan:
1. Perkunjungan Umum
a. Perkenalan: kunjungan ini biasanya dilakukan kepada simpatisan (pengunjung tetap kebaktian) yang mungkin berkeinginan menjadi anggota jemaat kita;
b. Penguatan: ditujukan kepada yang sakit, persiapan operasi, persiapan acara-acara besar (perkawinan, ujian, caleg, dan lain-lain);
c. Penghiburan: ditujukan kepada jemaat yang mengalami kedukaan.
2. Perkunjungan Khusus
a. Penggembalaan (Konseling Pastoral), ditujukan kepada anggota jemaat yang telah diketahui memiliki persoalan (permasalahan) karena tidak pernah datang dalam kebaktian, atau diketahui memiliki ajaran yang menyimpang, dan lain-lain.
Dasar Teologis PG:
Matius 9:13 “Jadi pergilah dan pelajarilah arti Firman ini: “Yang Kuhendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan orang berdosa”.
Matius 20:28 “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang”.
Karena kasih Tuhan yang besar kepada manusia ciptaanNya yang jatuh dalam dosa, maka Tuhan datang/hadir/berkunjung melawat di tengah-tengah manusia untuk menebus dosa kita. Yesus wujud Tuhan itupun dalam pelayananNya melakukan perkunjungan kepada banyak orang, kepada mereka yang sakit, kedukaan, bermasalah, dan lain-lain.
Pelaksanaan PG:
Pada prinsipnya kunjung-mengunjungi adalah kegiatan biasa umat manusia sebagai mahluk sosial. Artinya seluruh anggota jemaat diperbolehkan untuk saling mengunjungi. Namun, secara khusus penggembalaan hanya bisa dilakukan oleh pejabat gerejawi atau anggota jemaat yang telah direkomendasikan khusus oleh Majelis Jemaat.
Tips Umum Dalam Perkunjungan:
Prinsipnya secara umum, setiap perkunjungan memiliki karakteristik yang berbeda -beda. Artinya, mengunjungi jemaat yang sakit akan berbeda dengan mengunjungi jemaat yang dalam kedukaan. Dapat dikatakan PG adalah seni. “Untuk itu pengalaman adalah guru yang terbaik”. Semakin anda sering melaksanakan pelayanan perkunjungan maka anda akan semakin ahli.
Di bawah ini terdapat beberapa tips antara lain:
1. Hadir seutuhnya
Kedatangan/kunjungan kita merupakan pelayanan total seluruh hidup kita. Hindarilah pikiran yang bercabang atau anda sendiri sedang dalam masalah. Sehingga jika dalam satu hari dapat mengunjungi satu jemaat saja tidaklah masalah, bahkan lebih bagus sebab fokus dan jemaat tersebut puas.
2. Mendengarkan
Tips ini termasuk sulit, sebab kebanyakan orang kesulitan untuk diam dan mendengar pembicaraan orang lain. Sampai-sampai dalam Yakobus 1:19 dinasihatkan “Hai saudara-saudara yang Kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata…”.
3. Ada Doa, Tetapi Tidak Harus Membaca Dari Alkitab
Doa dapat dilakukan sebelum atau sesudah perkunjungan, namun doa ini harus dilakukan. Inilah yang membedakan PG dengan mampir kerumah teman. Namun, kita tidak harus melakukan pembacaan dari Alkitab. Maksudnya adalah tidak selalu kita perlu membawa-bawa Alkitab dan membacanya (kecuali peng- gembalaan). Hal tersebut dapat dimodifikasi, misalkan dalam percakapan kita mengingat satu bagian dari ayat-ayat tertentu.
4. Jangan Berpikir Untuk Menyelesaikan Suatu Masalah
Kadang-kadang dalam perkunjungan, jemaat tanpa sengaja menyampaikan suatu masalah kepada kita. Biasanya kita langsung sok-sok’an, menjadi seperti seorang konselor menyampai- kan banyak nasihat padahal nasihat tersebut malah menyesatkan.
Selain itu, ada bahaya lain yaitu seakan-akan kita harus mampu memecahkan/menyelesaikan masalah tersebut.
Sebaiknya jika sejak awal sudah merasa masalah tersebut sulit, dengan sopan kita katakan di lain hari akan datang kembali bersama dengan pendeta atau pejabat gereja lainnya.
5 Jangan Memanfaatkan Untuk Kepentingan Pribadi
Masalah ini sering terjadi pada perkunjungan perkenalan (khususnya ibu-ibu). Kunjungan tersebut berlanjut sebagai ajang jual-beli, ngerumpi, nyomblangin anak orang, promosi, dan lain-lain.
Galatia 6:2: “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus”.

(Disampaikan dalam salah satu PJJ Jemaat GBKP Rawamangun Pulomas)