SELAMAT DATANG DI "BULETIN ERGUNA



Minggu, 05 Oktober 2008

CARA MEMBINA HUBUNGAN DALAM DOA

Oleh: Rumiris STh

Hal yang utama dalam berdoa ialah hubungan yang benar dengan Allah. Bagaimana menampilkan Allah yang adalah Roh di dunia?. Doa bukan hanya sekedar percakapan tetapi merupakan permohonan agar Allah bertindak dan membiarkan Allah bekerja dengan penuh kuasa. Jelaslah bahwa dasar utama hubungan kepada Allah hanya melalui Yesus. Manusia sudah dikalahkan oleh dosa. Hubungan kita menjadi retak dan kita tidak dapat memperbaikinya dengan cara kita sendiri.
Yesus adalah Tuhan dan manusia. Melalui darah penyaliban Kristus yang datang sebagai perantara dapat memulihkan hubungan kita dengan Allah. Hubungan inilah yang mendasari semua doa. Ketika kita datang kepada Allah melalui Yesus untuk membereskan dosa kita dan menyerahkan tujuan hidup kita kepada Yesus, kita dapat berdoa dengan benar (Joh 6:14, Maz 66:18).
Ajaran doa yang menarik dari Tuhan Yesus yakni khotbah di bukit dan doa malam sebelum peristiwa tragis penyaliban Kristus. Pernyataan-pernyataan penting tentang doa yang diajarkan:
1. Doa kita akan dikabulkan [Mat 18:19,20;
2. Percaya/beriman [Mrk 11:22]
3. Tidak terbatas “apa saja” yang kita minta [Joh 14:13,14]
4. Tinggal di dalam Kristus [Joh 15:7]
5. Apa saja yang kita minta: permohonan untuk kehendak kita
6. Dan kamu akan menerimanya: Allah mengabulkan [Joh 14:13,14]
Tiga hal yang kita dapat dari pernyataan di atas, adalah:
1. Yesus adalah perantara kita dalam berdoa yang merupakan syarat mutlak yang tidak dapat ditawar lagi. Kita harus menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat Pribadi dengan mengundangnya secara pribadi dalam hati kita;
2. Orang yang berdoa harus sepenuhnya berserah dengan hati yang suci tanpa dosa;
3. Kita harus beriman sungguh.
Melalui proses, manusia berdosa dapat menjalin hubungan dengan Allah sampai menyatu dengan kehendak-Nya dan dapat dengan bebas memohon janji-janji pengabulan doa. Hati kita bisa terbakar dengan memperoleh kuasa Allah melalui doa:
1. Jika kita menyangkal diri mengikut Kristus. Firman Tuhan yang kita baca setiap hari akan merupakan pedang yang dapat menembus jiwa dan roh untuk mengarahkan hidup kita pada penyangkalan diri bagi “salib Kristus”;
2. Mempunyai tujuan utama menyenangkan hati Yesus. Doa bukanlah memaksa Allah untuk memberikan pertolongan. Para pedagang Kristen yang ingin menyenangkan hati Yesus mungkin punya pertimbangan bahwa barang-barang pada rak tokonya punya keuntungan 60% dengan bayar kontan. Tetapi ketika ia melihat garis pembatas berhikmat membedakan antara yang benar dan salah, mungkin harga barang tersebut harus diturunkan/disingkirkan, begitu juga dalam masalah-masalah: pribadi, perkataan, pikiran, tingkah laku, dan Rumah Tangga.
3. Apa yang akan terjadi pada saya dalam kerinduan hati yang paling dalam dari tujuan hidup saya adalah Allah akan membanjiri kehidupan saya dengan semua kuasa yang dapat Ia percayakan kepada saya untuk digunakan sepenuhnya bagi Dia. Illustrasi yang tepat untuk hal ini adalah manager yang dipercayakan mengelola perusahaan dengan memakai fasilitas yang ada hanya untuk kepentingan kantor, tidak untuk dirinya maka Mat 6:33 inilah contoh tali hidup yang berkelipatan: bukan kehendakku, bukan pekerjaanku tetapi semua bagi Bapa.
(Resum:Quiete talks on prayer&dikembangkan oleh Rum)