SELAMAT DATANG DI "BULETIN ERGUNA



Senin, 01 September 2008


MENGAPA KITA MASIH BERBUAT DOSA?
Oleh: Jendamita Brahmana

1Yohanes 3:9 “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi, sebab benih Ilahi tetap ada dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa lagi, karena ia lahir dari Allah”
Kita yang percaya Kristus pasti menerima apa yang disampaikan oleh Yohanes bahwa anak-anak Allah Allah tidak dapat berbuat dosa lagi? Namun faktanya orang yang sudah lahir baru, dipenuhi Roh Kudus dan yang melayanipun masih berbuat dosa. Apakah dengan kita masih berbuat dosa, kita bukan lagi anak-anak Allah? Tidak demikian, Firman Tuhan dalam Yohanes 1: 12 “Setiap orang yang menerima Kristus dan percaya dalam nama-Nya diberi kuasa jadi anak Allah?
Lantas apakah kita tetap berbuat dosa? “Dalam penantian hari Tuhan, kita harus berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda dihadapan-Nya” [2 Petrus 3:14].
Marilah kita berusaha untuk tidak jatuh ke dalam dosa lagi, karena dosa adalah pelanggaran hukum Allah dan berasal dari iblis. Beberapa ayat menunjukkan bahwa kita tidak berbuat dosa lagi, jika:
1. “Lidah” [Yakobus 3: 6]: Lidah sangat berperan menjatuhkan manusia dalam dosa. Lidah adalah pendusta sama seperti iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta. Oleh karena itu, kita haruslah berusaha mengendalikan lidah kita yang berdusta dengan lidah yang mengatakan kebenaran. Firman Tuhan mengatakan: “katakan “Ya” di atas “Ya”, katakan “tidak” di atas “tidak”. Selain itu dosa.
2. “Kasih” [I Petrus 4:8b]: “Sebab Kasih menutupi banyak sekali dosa”. Bila kita memiliki Kasih Kristus yang melimpah, kita tidak akan jatuh dalam dosa. Sebab kita tidak akan menghakimi, mencelakakan dan merugikan orang lain, melainkan berusaha menolong, membangkitkan dan melengkapi orang lain. Sedangkan iblis tidak punya kasih sama sekali. Iblis sebagai pencuri, datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. [Yoh 10: 10]. Oleh karena itu, kejarlah “Kasih” [I Kor 14: 1] dan siapa yang mengejar “Kasih” akan beroleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan [Amsal 21: 21]. Kejarlah Kasih “dengan terus-menerus mengampuni”. Kalau kita mengampuni berarti kita sedang menarik Kasih dari Sorga.
3. “Otoritas dan Kuasa” [Mazmur 110: 2]: “Tongkat kekuatanmu akan diulurkan Tuhan dari Sion, memerintahlah diantara musuhmu”. Tongkat adalah lambang kekuasaan (otoritas).
Roh Kudus sebagai jaminan kuasa dan otoritas kita melawan musuh-musuh bahkan memrintah atas mereka. Musuh tersebut adalah “iblis” [Yakobus 4:7, “keduniawian” [Yoh 15: 18-19] dan “kedagingan” [Roma 8: 6-8]. Kalau kita mengandalkan Kuasa Roh Kudus, kita tidak akan jatuh dalam dosa.
4. “Penderitaan” [I Petrus 4: 1 cd] : “Karena barang siapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa”. Alkitab mengatakan, kita harus mempersenjatai diri dengan pikiran yang demikian sehingga menjadikan kita mampu mengucap syukur sekalipun kita menderita karena kebenaran. Mengucap syukur berarti kita menghentikan perberbuatan dosa seperti bersungut-sungut, menyalahkan orang bahkan menyalahkan Tuhan.
Kiranya kebenaran Firman Tuhan ini menolong kita agar mampu menang atas dosa yang merintangi kita sehingga kita tidak berbuat dosa lagi.

1 komentar:

  1. How to play casino games for real money with no deposit
    To enter the games list on the casino website, simply enter the name of 안전한 바카라 사이트 the game 1x bet you wish to play, and 유로 스타 사이트 you'll get a big, win. 애니팡 포커 Once 스포츠 벳 you've selected your

    BalasHapus